TENTANG KAMI

🏡 Dari Masa Sulit, Tercipta Secangkir Harapan







Pandemi Covid-19 menjadi titik balik dalam hidup kami. Ketika virus mulai masuk ke Indonesia dan pemerintah memberlakukan lockdown, perusahaan tempat kami bekerja pun ikut tutup. Saat itulah kami menyadari, kami harus bangkit dan beradaptasi untuk bisa terus menghidupi keluarga di tengah keterbatasan.


Berangkat dari kekhawatiran sekaligus harapan, kami mulai mencari peluang usaha yang bisa dilakukan dari rumah. Pilihan kami jatuh pada bidang yang sangat dekat dengan kesehatan dan budaya kita: minuman rempah


Kami mengikuti pelatihan bisnis minuman kesehatan secara online dan mulai meracik produk jamu serbuk rumahan. Tak berhenti di situ, kami mengurus izin PIRT dan proses sertifikasi halal untuk memastikan produk yang kami jual aman, berkualitas, dan layak dipasarkan lebih luas.


🍵 Lahirnya “Secangkir Rempah”

Dengan semangat untuk menghadirkan produk yang alami, sehat, dan mudah dinikmati oleh siapa pun, kami memberi nama usaha ini Secangkir Rempah. Kami percaya bahwa secangkir jamu bisa memberi manfaat besar bagi tubuh dan menjadi teman setia dalam menjaga kesehatan keluarga.


Saat ini, Secangkir Rempah hadir dengan 7 varian rasa:

* Jahe Merah

* Sereh

* Seledri

* Kunyit

* Beras Kencur

* Empon-empon

* Ekstrak Jahe

Semua varian kami produksi sendiri dari dapur rumahan, tanpa bahan pengawet, dan dikemas dengan penuh perhatian.


-🌱 Misi Kami

Kami ingin membantu masyarakat Indonesia menjaga kesehatan dengan cara alami dan terjangkau. Kami juga ingin membuktikan bahwa usaha kecil dari rumah bisa tumbuh dengan niat baik, ketekunan, dan keberanian untuk terus belajar.


 🙌 Terima Kasih Telah Berkunjung

Kami bersyukur Anda mampir ke blog kami. Semoga cerita kami bisa menginspirasi, dan semoga produk kami bisa bermanfaat bagi Anda dan keluarga.


Salam sehat dari dapur kecil kami,

Tim Secangkir Rempah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG KAMI

🏡 Dari Masa Sulit, Tercipta Secangkir Harapan Pandemi Covid-19 menjadi titik balik dalam hidup kami. Ketika virus mulai masuk ke Indonesia...